Apa yang terlintas di pikiran Anda saat teman Anda mengiris-ngiris kulit buah segar sambil tersenyum senyum manis? oh.. pasti dia sedang memikirkan hal lucu dan iseng mengiris kulit buah segar. Saya menduga itu yang Anda pikirkan. Namun ada hal unik sedang terjadi di PKN pada kegiatan penutupan Perayaan St. Fransiskus Assisi. Warga PKN pratik mengolah sampah pada seminar Praktik Mengolah Sampah yang dimotori oleh Br. Kris, MTB dan Br. Gerardus, MTB.
Informasi mereka sungguh mengejutkan warga PKN. Tak disangka kulit buah-buahan dan sisa-sisa sayur segar dapat diolah menjadi sebuah produk ajaib, Eco Enzyme.
Eco Enzyme ini dihasilkan dari permentasi kulit buah- buahan segar. Kulit buah yang digunakan seperti kulit jeruk, pepaya, apel, manggis, timun, mangga, rambutan dan buah lainnya kecuali durian dan kelapa. Kita juga dapat menggunakan sisa -sisa sayuran segar.
Ingin tau bahan-bahannya? Kulit, kulit buah-buahan, gula merah dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10 (tiga kilogram kulit buah, satu kilogram gula merah dan 10 liter air)
Ini keunikan pengolahannya, kita diharapkan dalam suasana hati yang senang, gembira dan juga berdoa dengan tulus saat mengolah sampah ini. Tujuan dari tindakan tersebut adalah kita menganggap akan ada hal-hal baik dan kehidupan yang baik kelak terwujud. Ternyata tidak mudah untuk menghasilkan produk ajaib ini. Eco Enzyme dalam bentuk jely. Jadi suasana yang bahagia dan energi yang positif mempengaruhi terbentuknya Eco Enzyme.
Eco Enzyme punya banyak manfaat diantaranya untuk memelihara dan memulihkan lingkungan yang tercemar (air, tanah, udara, dan mahluk hidup), meningkatkan kesehatan manusia, mengurangi radiasi dari alat elektronik dan juga dapat digunakan sebagai media pembersih (pakaian, perabotan, lantai dan lainnya).
Eco Enzyme dapat dihasilkan setelah melalui masa permentasi 90 hari (tiga bulan). Dari sampah kita dapat hasilkan sesuatu yang berguna.
"Manusia diberi tugas untuk mengusahakan dan memelihara." kata Br. Gerardus, MTB. Mari kita kurangi sampah, olah sampah kita. Mari selamatkan dan pulihkan bumi kita tercinta ini. Untuk mengurangi sampah harus dimulai dari perubahan diri sendiri. (LN)
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis pesan / komentar dengan sopan dan santun